Menarik bagi saya tentang fase hidup ini yang tidak ada habisnya. Tidak usah
dulu jauh-jauh berpikir. Pada saat masih sekolah saja, misalnya. Tamat SD,
lanjut SMP. Tamat SMP, lanjut SMA. Tamat SMA, dengan merasa diri kita lebih tahu dan senior dibanding adik-adik kelas kita, nyatanya kita kembali lagi ke
tahun pertama di perguruan tinggi sebagai junior (lagi). Begitu seterusnya.
Menikah pun menjadi awal hidup baru karena berakhirnya masa pacaran, bukan?
Maksud saya disini, kita seringkali menyebutkan awal masuk sekolah, awal
pernikahan, atau awal-awal lainnya sebagai suatu awal, padahal awal itu bisa
ada karena diakhirinya sebuah akhir.
Moment-moment "akhir, sebelum awal" inilah yang biasanya
digunakan sebagai waktu untuk pengharapan lebih baik, umumnya. Salah
satu dari moment itu adalah hari ini. Atau lebih tepatnya
beberapa jam yang lalu, karena saat ini jam sudah menunjukkan hampir pukul 2 pagi.
Moment pergantian tahun 2015 menjadi 2016. Bukan hal yang anti mainstream tentang manusia dengan segala
resolusinya menyambut tahun baru. Karena saya juga begitu.
Berbicara ke belakang tentang 2015. Setiap orang pasti punya ceritanya
masing-masing, ya? Cerita yang membuat tersenyum malu, tersenyum bahagia,
sampai menahan senyum saja rasannya tidak cukup, melainkan tertawa, tertawa
yang terpingkal-pingkal. Yaa, walaupun ada juga cerita yang jika diingat hanya membuat
tersenyum pilu, yang karenanya kita pernah dibuat menangis tersedu-sedu. Tapi ya hidup
memang sepahit dan semanis itu, bukan?
Perbanyak bersyukur. Salah satu pelajaran berarti yang saya dapatkan di tahun 2015. Karena dengan
bersyukur, mau itu pahit atau manis, setidaknya kita masih diizinkan untuk
dapat tersenyum.
Ada satu lagi. Kurangi mengeluh. Ya kembali lagi, untuk apa kita mengeluh selama kita masih memiliki banyak hal yang patut disyukuri?
Berbicara ke depan tentang 2016. Setiap orang (mungkin) punya harapannya
masing-masing, ya? Harapan untuk memiliki cerita yang lebih banyak membuat tersenyum
bahagianya daripada tersenyum pilunya, tentu. Tapi ya hidup tidak akan
mengajarkan kita lebih kuat jika selalu manis, bukan?
Hidup adalah tentang apa yang kamu
berikan dan apa yang kamu dapatkan. Dari apa yang saya berikan, saya
mendapatkan cerita dan pelajaran. Itu yang saya tahu saat ini. Entah cerita dan
pelajaran apa yang akan saya dapatkan nanti, tapi yang saya tahu, tantangan
yang lebih berat sudah siap menanti. Jadi, bersiaplah dan hadapi.
Jumat, 01 Januari 2016
Langganan:
Postingan (Atom)
#Notes : Part III
Hehe. Belum sempat aku tulis part III yang seharusnya aku ceritakan sebelum-sebelumnya. Tapi, sepertinya cerita kali ini sudah seharusnya ak...
-
Kira-kira 2 hari yang lalu, secara tidak sengaja saya menemukan video satu ini di beranda youtube . Karena tertarik untuk mendengarnya, saya...
-
Di suatu senja Di penghujung hari Duduk ia sendiri Menunggu hujan yang tiada henti Malah semakin menjadi Pikirnya membawa pergi Risau...
-
Ini tentang euforia kecil setelah kelulusan ujian proposal skripsi yang saya lewati 2 hari yang lalu. Jika hari-hari sebelumnya saya harus b...