Kamis, 02 Maret 2017

3/4 dan 4/4

3/4

Perkiraan saya di tulisan sebelumnya (2/4) bahwa ujian SOCA adalah ujian terberat dari tiga ujian besar lain menuju S.Ked itu sepertinya perlu saya ralat. Ujian besar ketiga kali ini adalah OSCE. Objective-Structured Clinical Examination. Yang ternyata lebih berat.

17 Februari 2017. Hari dimana saya menjadi peserta ujian hari ketiga OSCE sekaligus mendapatkan pengumuman hasil ujian OSCE bersama satu angkatan. Jika ditanya perasaan saya setelah melewati stase demi stase pada setiap ruangan ujian yang total jumlahnya ada 12 dengan waktu 15 menit di setiap stasenya, saya sendiri merasa pantas jika hasil yang saya dapatkan siang itu tidak sesuai yang saya harapkan. Iya. Siang itu hasil yang saya dapatkan "belum lulus". Sengaja saya katakan "belum" karena saya tidak ingin berkata "tidak". 

Dua hari setelah hari itu saya mengulang belajar kembali terutama pada stase yang menurut saya kurang saya kuasai di ujian putaran pertama OSCE. Neuro dan Obsgyn. Tidak tahu harus berterimakasih dengan cara apa lagi rasanya jika mengingat kebaikan beberapa teman saya yang rela datang mengajarkan dan menemani saya belajar saat itu:") Super terimakasih untuk Ifa, Sarah, Pinka, Noca, Felda, dan Efi. Semoga itu semua menjadi tabungan amal baik untuk kalian!

20 Februari 2017. Saya kembali datang pukul 07.00 di kampus untuk ujian remedial OSCE bersama beberapa teman saya yang juga belum lulus. Rasa mendebarkannya masih sama. Tapi yang saya harapkan di hari itu adalah buah hasil yang maksimal dari usaha maksimal yang telah dan dapat saya lakukan di hari-hari sebelumnya. Ujian selesai. Saya masih harus menunggu pengumuman di Senin depan, katanya.

Hari-hari selanjutnya saya gunakan untuk persiapan sidang skripsi (4/4). Sampai yang tidak saya duga, pengumuman remedial OSCE muncul lebih cepat dari kabar sebelumnya.

24 Februari 2017, jumat malam, di kamar di rumah, sebuah chat masuk di grup angkatan. Antara rasa percaya dan tidak, mendapat kabar bahwa semua teman-teman (termasuk saya) lulus OSCE. Rasa haru dan syukur yang tak terkira semuanya jadi satu. Ah, sampai sekarang rasa haru itu masih dapat saya ingat dan saya rasakan. Allah memang Maha Baik:")

4/4

Langkah saya menuju S.Ked masih ada satu lagi.

27 Februari 2017. Saya sidang skripsi. Satu persatu teman saya yang sudah keluar ruangan ujian lebih dulu membawa kabar bahagia. Saya masuk ruangan ujian pukul 10.00. 15 menit presentasi, 20 menit (lebih) tanya jawab, tidak tahu lebihnya berapa menit karena ada beberapa masukan dari salah satu penguji yang tidak ditemukan jalan keluarnya, 5 menit menunggu diluar untuk menunggu pengumuman keputusan ketiga penguji, dan masuk kembali ke ruangan dengan jawaban... "Ya, selamat kamu lulus." Rasanya membuat saya lega (sedikit), sedikit karena masih ada revisi setelah ini, hehe:( Tapi tetap, lagi-lagi saya dibuatNya bersyukur. 

Daaan kebahagiaan di hari itu rasanya bukan hanya saya yang merasa. Tetapi untuk teman-teman saya juga! Karena teman mana yang tidak bahagia ketika melihat temannya bahagia. Terimakasih untuk kalian yang datang di hari bahagia saya! Hehehe

Geng Dufan (?) hahaha

Syifa

Caca

Giffari

My survival kit:")
Dari kanan ke kiri : Sarah-Ifa-Saya-Rizzy-Pinka

Plus Anggun (si baju strip)

Bersama dosen pembimbing terbaik, dr. Sutopo Widjaja, MS

Maafkan ya kalau kualitas fotonya tidak sebaik foto-foto dari kamera kekinian yang masa kini (?) dan maafkan mukaku yang sudah kucel karena Grogol di hari itu teramat sangat panas *alasan*. Sayang juga di hari itu belum sempet foto bareng temen-temen yang udah ngasih bunga dan hadiah-hadiah post-sidang skripsi. Noca, Felda, Maya, Merry, Nenny, Egi, Fidiya, Rabit, Amel, Efi, Izzati. Dan Nadira! Teman seper-skripsi-an, teman seper-dosbing-an, teman seper-bolak balik-an ruang patologi anatomi yang udah pulang duluan. Hu, kita belum foto bareng, Dir. Pokoknya untuk semuanya, super terima kasih! 



Dan sekarang, semangat revisi, Nadya!:)

#Notes : Part III

Hehe. Belum sempat aku tulis part III yang seharusnya aku ceritakan sebelum-sebelumnya. Tapi, sepertinya cerita kali ini sudah seharusnya ak...